Gubernur Sumsel : Stop Melakukan Perusakan Hutan Yang Menyebabkan Terganggunya Habitat Harimau
Gubernur Sumatera Selatan , didampingi pangdam II Sriwijaya serta kapolda Sumsel, menggelar rapat koordinasi daerah terkait konflik harimau yang telah menewaskan tiga orang petani dalam dua bulan terakhir. Rakorda juga dihadiri BKSDA Sumsel sebagai narasumber, serta walikota pagar alam dan bupati Lahat selaku kepala daerah.
Sebelum memimpin rapat koordinasi daerah terkait pembahasan konflik harimau yang telah menewaskan tiga orang petani dalam dua bulan terakhir , gubernur Sumatera Selatan Herman Deru ,di dampingi pangdam II Sriwijaya Mayor Jendral Tni Irwan , serta kapolda Sumatera Selatan , Irjen Pol Priyo Widyanto, lebih dulu meninjau proyek pembangunan bendungan irigasi lematang yang ada kota Pagar Alam.
Usai meninjau bendungan Irigasi Lematang, gubernur Sumatera Selatan langsung memimpin rakorda yang turut dihadiri berbagai pihak, diantaranya walikota pagar alam,alpian maskoni . Bupati Lahat, Cik Ujang , kepala balai K-S-D-A Sumatera Selatan , tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat kota Pagar Alam.
Dalam kesempatan ini, delapan orang anggota DPRD Sumatera Selatan dapil tujuh yang sedang melakukan reses, juga turut hadir dalam rapat penanganan konflik harimau dan petani.
Dalam pemaparannya, kepala balai dan kepala seksi konservasi wilayah II B-K-S-D-A Sumatera Selatan menjelaskan, dari kelima serangan harimau yang terjadi di wilayah lahat, Pagar Alam, dan Muara Enim, semuanya terjadi di kawasan hutan lindung yang memang masuk dalam kawasan Habitat Harimau tersebut.
Selain itu, beberapa faktor pendukung yang menyebabkan terjadinya serangan ialah, rusaknya habitat satwa yang dilindungi ini, karena banyaknya pembukaan lahan kawasan hutan lindung, baik oleh petani maupun perusahaan.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, dengan tegas memberikan maklumat kepada seluruh masyarakat dan juga perusahaan-perusahaan yang ada untuk stop melakukan perusakan hutan yang menyebabkan terganggunya habitat harimau.
Komentar Facebook