Wamen BKKBN Apresiasi Pemprov Sumsel Berhasil Tekan Angka Stunting di Bawah Rata-Rata Nasional

PALEMBANG — Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan kembali mencatat capaian positif dalam upaya penurunan stunting. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting di Sumsel turun menjadi 15,9% atau setara 117.905 balita. Angka tersebut menunjukkan penurunan signifikan dari tahun sebelumnya yang berada di posisi 18,6% dan 24,8%, sekaligus menempatkan Sumsel sebagai salah satu daerah dengan progres tercepat di Indonesia.

Capaian ini mendapatkan apresiasi dari Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, usai menghadiri agenda Monitoring Terpadu Peta Jalan Pembangunan Kependudukan bersama Pemprov Sumsel pada Rabu (10/12/2025).

Ratu Ayu juga menyoroti kondisi Kota Palembang yang disebut berhasil menekan angka prevalensi stunting hingga berada di bawah rata-rata nasional.

“Kami mengapresiasi langkah Pemprov Sumsel dan Kota Palembang yang sudah mampu menurunkan stunting di bawah angka nasional. Ini progres yang sangat baik,” ujarnya.

Sebagai informasi, angka prevalensi stunting nasional per awal 2025 masih berada di angka 19,8%, sementara target nasional tahun tersebut adalah 18,8%. Data tersebut merupakan hasil SSGI 2024. Mengingat SSGI tidak dilakukan pada 2025, pengukuran penurunan berikutnya baru akan dilakukan pada tahun 2026.

Dengan capaian yang terus membaik, Pemerintah Provinsi Sumsel diharapkan dapat mempertahankan momentum sekaligus memperkuat strategi intervensi untuk menurunkan angka stunting secara berkelanjutan.

minyak apun ganapathi

Komentar Facebook

You might also like

Loading...