Pengamat Politik Sumsel Prediksi Partisipasi Pemilih Hanya 60%
Pengamat politik dan pemerintahan Sumsel, Bagindo Togar mengungkapkan, tingkat partisipasi pemilih dalam pilkada serentak di 7 kabupaten di Sumsel hanya berkisar 60 persen. Diakuinya, rendahnya tingkat partisipasi pemilih ini dikarenakan tiga hal, pertama skeptis masyarakat mengenai kesejahteraan, kedua wabah covid 19 dan ketiga mengenai sosialisasi dan ajakan untuk memilih sangat terbatas.
Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di 7 kabupaten di Sumsel sudah memasuki tahap kampanye. Menuju hari pencoblosan pada tanggal 9 Desember mendatang, pengamat politik pesimis angka partisipasi masyarakat dalam memberikan hak pilihnya meningkat .
Hal ini cukup beralasan , dimana dalam masa pandemi saat ini, angka 70 persen partisipasi pemilih yang ditargekan pihak penyelenggara yaitu kpu sangat sulit tercapai . Dan ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi pada pemilihan dalam kondisi normal, untuk mencapai tingkat partisipasi sebanyak 74 persen cukup sulit.
Berdasarkan hal tersebut, pengamat politik memprediksi tingkat partisipasi pemilih sebesdar 60 persen dalam pilkada sernetak di Sumsel tahun 2020 ini sudah sangat cukup baik. Diakuinya turunnya tingkat partisipasi pemilih pada pilkada saat pandemi karena tiga hal. Pertama , karena sikap skeptis masyarakat yang menganggap tidak ada jaminan kesejahteraan semakin meningkat setelah pilkada, kedua adanya wabah covid 19 dan ketiga sosialisasi dan ajakan untuk memilih juga sangat terbatas.
Komentar Facebook